Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian, Konsep, Rumus, Dan Aplikasi Aturan Hooke

Selamat hadir di Atap Ilmu, blog sederhana yang menyebarkan ilmu pengetahuan dengan penuh keikhlasan, kali ini kami akan menyebarkan ilmu ihwal Hukum Hooke dan Elastisitas. Beberapa poin utama yang akan kami bahas yaitu Pengertian Hukum Hooke dan Elastisitas, Konsep Hukum Hooke dan Elastisitas, Bemasukan dan Formula dalam Hukum Hooke dan Elastisitas,

A. PENGERTIAN HUKUM HOOKE DAN ELASTISITAS
Hukum Hooke dan elastisitas ialah dua istilah yang saling berkaitan. Untuk memahami arti kata elastisitas, banyak orang menganalogikan istilah tersebut dengan benda-benda yang terbuat dari karet, meskipun intinya tidak tiruana benda dengan materi dasar karet bersifat elastis. Kita ambil dua pola karet gelang dan peren karet. Jika karet gelang tersebut ditarik, maka panjangnya akan terus bertambah hingga batas tertentu. Kemudian, apabila  tarikan dilepaskan panjang  karet gelang akan kembali  menyerupai tiruanla. Berbeda halnya dengan permen karet, Jika ditarik panjangnya akan terus bertambah hingga batas tertentu tapi apabila tarikan dilepaskan panjang permen karet tidak akan kembali  menyerupai tiruanla. Hal ini sanggup terjadi sebab karet gelang  bersifat lentur sedangkan permen karet bersifat plastis. Namun, apabila karet gelang ditarik terus menerus adakalanya bentuk kareng gelang tidak kembali menyerupai tiruanla yang artinya sifat elastisnya sudah hilang. Sehingga diperlu tingkat kejelian yang tinggi untuk menggolongkan mana benda yang bersifat lentur dan plastis.

 Jadi, sanggup disimpulkan bahwa elastisitas yaitu kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awal setelah gaya pada benda tersebut dihilangkan. Keadaan dimana suatu benda tidak sanggup lagi kembali ke bentuk tiruanla jawaban gaya yang didiberikan terhadap benda terlalu besar disebut sebagai batas elastis. Sedangkan aturan Hooke ialah gagasan yang diperkenalkan oleh Robert Hooke yang menyidik kekerabatan antar gaya yang bekerja pada  sebuah pegas/benda lentur lainnya supaya benda tersebut bisa kembali ke bentuk tiruana atau tidak melampaui batas elastisitasnya.

melaluiataubersamaini demikian, sanggup disimpulkan bahwa Hukum Hooke mengkaji jumlah gaya maksimum yang sanggup didiberikan pada sebuah benda yang sifatnya lentur (seringnya pegas)  supaya tidak melwati batas elastisnya dan menghilangkan sifat lentur benda tersebut.

B. KONSEP HUKUM HOOKE DAN ELASTISITAS
Bunyi Hukum Hooke ialah “Jika gaya tarik yang didiberikan pada sebuah pegas tidak melampaui batas lentur materi maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus/sebanding dengan gaya tariknya”.
Jika gaya yang didiberikan melampaui batas elastisitas, maka benda tidak sanggup kembali ke bentuk tiruanla dan apabila gaya yang didiberikan jumlahnya terus bertambah maka benda sanggup rusak. melaluiataubersamaini kata lain, aturan Hooke spesialuntuk  berlaku  hingga batas  elastisitas.

Dari gagasan tersebut sanggup disimpulkan bahwa konsep aturan Hooke ini menerangkan terkena kekerabatan antara gaya yang didiberikan pada sebuah pegas ditinjau dari pertambahan panjang yang dialami oleh pegas tersebut. Besarnya perbandingan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas yaitu konstan. Fenomena ini sanggup lebih simpel dipahami dengan memperhatikan gambar grafik diberikut ini.

Gambar 1, menerangkan bergotong-royong jika  pegas  ditarik  ke  kanan  maka  pegas  akan  meregang  dan  bertambah  panjang. Jika  gaya  tarik yang didiberikan pada pegas tidak terlalu besar, maka pertambahan panjang pegas sebanding dengan besarnya gaya tarik. melaluiataubersamaini kata lain, semakin besar gaya tarik, semakin besar pertambahan panjang pegas.
Pada Gambar 2, digambarkan bahwa kemienteng grafik sama besar yang menunjukkan perbandingan besar gaya tarik terhadap pertambahan panjang pegas bernilai konstan. Hal ini menggambarkan sifat kekakuan dari sebuah pegas yang dikenal sebagai ketetapan pegas.  Secara  matematis  hukum  Hooke  sanggup dituliskan sebagai diberikut.
Keterangan:
F   = Gaya luar yang didiberikan (N)
k   =  Konstanta pegas (N/m)
Δx = Pertanbahan panjang pegas dari posisi normalnya (m)
Artikel Penunjang : Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
C. BESARAN DAN RUMUS DALAM HUKUM HOOKE DAN ELASTISITAS
1. Tegangan
Tegangan ialah keadaan dimana sebuah benda mengalami pertambahan panjang saat sebuah benda didiberi gaya pada salah satu ujungnya sedangkan ujung lainnya ditahan. misalnya, misal seutas kawat dengan luas penampang x m2, dengan panjang mula-mula x meter ditarik dengan gaya sebesar N pada salah satu ujungnya sedangkan pada ujung yang lain ditahan maka kawat akan mengalami pertambahan panjang sebesar x meter.  Fenomena ini menunjukan suatu tegangan yang mana dalam fisika disimbolkan dengan σ dan secara matematis sanggup ditulis menyerupai diberikut ini.
Keterangan:
F = Gaya (N)
A = Luas penampang (m2)
σ = Tegangan (N/ m2 atau Pa)

2. Regangan
Regangan ialah perbandingan antara pertambahan panjang kawat  dalam x meter dengan  panjang  awal kawat dalam x meter. Regangan sanggup terjadi dikarenakan gaya yang didiberikan pada benda ataupun kawat tersebut dihilangkan, sehingga kawat kembali ke bentuk awal.
Hubungan ini secara matematis sanggup dituliskan menyerupai dibawah ini.
Keterangan:
e   = Regangan
ΔL = Pertambahan panjang (m)
Lo = Panjang mula-mula (m)

Sesuai dengan persamaan di atas, regangan (e) tidak mempunyai satuan dikarenakan pertambahan  panjang  (ΔL) dan  panjang  awal  (Lo)  adalah  bemasukan dengan satuan yang sama

3. Modulus Elastisitas (Modulus Young)
Dalam fisika, modulus elastisitas disimbolkan dengan E. Modulus elastisitas menggambarkan perbandingan antara tegangan dengan regangan yang dialami bahan. melaluiataubersamaini kata lain, modulus lentur sebanding dengan tegangan dan berbanding terbalik regangan.
Keterangan:
E = Modulus elastisitas (N/m)
e = Regangan
σ = Tegangan (N/ m2 atau Pa)

4. Mampatan
Mampatan ialah suatu keadaan yang hampir serupa dengan regangan. Perbedaannya terletak pada arah perpindahan molekul benda setelah didiberi gaya. Berbeda halnya pada regangan dimana molekul benda akan terdorong keluar setelah didiberi gaya. Pada mampatan, setelah didiberi gaya, molekul benda akan terdorong ke dalam (memampat).

5. Hubungan Antara Gaya Tarik dan Modulus Elastisitas
Jika ditulis secara matematis, kekerabatan antara gaya tarik dan modulus elastisitas  meliputi:
Keterangan:
F = Gaya (N)
E = Modulus elastisitas (N/m)
e = Regangan
σ = Tegangan (N/ m2 atau Pa)
A = Luas penampang (m2)
E = Modulus elastisitas (N/m)
ΔL = Pertambahan panjang (m)
Lo = Panjang mula-mula (m)

6. Hukum Hooke
Hukum Hooke menyatakan bahwa “jika gaya tari tidak melampaui batas lentur pegas, maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya tariknya”. Secara matematis ditulis sebagai diberikut.
Keterangan:
F   = Gaya luar yang didiberikan (N)
k   =  Konstanta pegas (N/m)
Δx = Pertanbahan panjang pegas dari posisi normalnya (m)

Hukum Hooke untuk Susuna Pegas
6a. Susunan Seri
Apabila dua buah pegas yang mempunyai tetapan pegas yang sama dirangkaikan secara seri, maka panjang pegas menjadi 2x. Oleh sebab itu, persamaan pegasnya yaitu:
Keterangan:
Ks   = Persamaan pegas
k   =  Konstanta pegas (N/m)

Sedangkan persamaan untuk n pegas yang tetapannya dan disusun seri ditulis menyerupai diberikut ini.
Keterangan:
n   = Jumlah pegas

6b. Susunan Paralel
Apabila pegas disusun secara paralel, panjang pegas akan tetap menyerupai tiruanla, sedangkan luas penampangnya menjadi lebih 2x dari tiruanla kalau pegas disusun 2 buah. Adapun persamaan pegas untuk dua pegas yang disusun secara paralel, yaitu:
Keterangan:
Kp   = Persamaan pegas susunan paralel
k   =  Konstanta pegas (N/m)

Sedangkan persamaan untuk n pegas yang tetapannya sama dan disusun secara paralel, akan dihasilkan pegas yang lebih kuat  sebab tetapan pegasnya menjadi lebih besar. Persamaan pegasnya sanggup ditulis sebagai diberikut.
Keterangan:
n   = Jumlah pegas

D. APLIKASI HUKUM HOOKE
Dalam pengaplikasian aturan Hooke sangat berkaitan erat  dengan  benda  benda  yang  prinsip  kerjanya  menggunakan  pegas dan yang bersifat elastis. Prinsip aturan Hooke sudah diterapkan pada beberapa benda-benda diberikut ini.
  • Mikroskop yang berfungsi untuk melihat jasad-jasad renik yang sangat kecil yang tidak sanggup dilihat oleh mata telanjang
  • Teleskop  yang berfungsi untuk melihat  benda-beda yang letak dan posisinya  jauh  supaya tampak  dekat, menyerupai benda luar angkasa
  • Alat pengukur percepatan gravitasi bumi
  • Jam yang memakai peer sebagaipengatur waktu
  • Jam kasa atau kronometer yang dimanfaatkan untuk memilih garis atau kedudukan kapal yang berada di laut
  • Sambungan  tongkat-tongkat persneling kendaraan baik sepeda motor maupun mobil
  • Ayunan pegas
  • Beberapa benda yang sudah disebutkan diatas mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. melaluiataubersamaini kata lain, gagasan Hooke memdiberi imbas positif terhadap kualitas hidup maunsia.

Nah itulah postingan kami kali ini ihwal Hukum Hooke dan Elastisitas. Semoga sanggup bermanfaa. Apabila masih ada yang belum dimengerti, silahkan sobat bersahabat tanyakan melalui kotak komentar, kami akan berusaha merespon dengan cepat dan tepat. Terimakasih sudah berkunjung di Atap Ilmu, tidakboleh lupa follow, dan komentarnya ya 

Sumber https://www.softilmu.com

Post a Comment for "Pengertian, Konsep, Rumus, Dan Aplikasi Aturan Hooke"