Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Nabi Ayyub As

Pada suatu hari, para malaikat bumi sedang berbicara terkena makhluk di bumi dan ibadah yang mereka lakukan. Salah satu dari mereka berkata, “sekarang ini di muka bumi tidak ada orang yang lebih baik daripada Ayyub. Dia ialah orang yang paling agung keimanannya, paling banyak diberibadah kepada Allah, paling mensyukuri nikmat-Nya, dan paling banyak berdoa kepada-Nya.

Iblis mendengar apa yang dikatakan malaikat, sehingga mencoba memanfaatkannya. Dia lalu menhadiri Ayyub a.s. dan berusaha menggodanya. Namun Ayyub a.s. ialah seorang yang hatinya suci dan ikhlas mengasihi Allah SWT, sehingga iblis kehilangan logika untuk menggodanya.

Sesudah bosan menarik hati Ayyub a.s., iblis berkata kepada Allah bahwa Ayyub taat kepada-Nya alasannya kekayaan dan kemegahan yang sudah Allah diberikan kepadanya. Allah pun merelakan harta Ayyub diperbuat apa saja yang disukai oleh iblis, maka iblis dengan segera menhadiri tanah milik Ayyub, kekayaannya, tanaman-tanamannya, dan nikmat-nikmat yang dimiliknya, lalu menghancurkannya. Ayyub a.s. yang tiruanla kaya raya menjelma miskin dalam sekejap mata. Namun, Ayyub a.s. merelakan tiruana hartanya alasannya tiruananya spesialuntuklah santunan daripada Allah SWT.

Iblis yang terkejut melihat reaksi Ayyub a.s. kembali menghadap Allah dan menyampaikan bahwa Ayyub masih taat dan takwa kepada Allah tak lain alasannya ia masih memiliki anak-anak, ia ingin anak-anaknya untuk mengembalikan kekayaan yang dimilikinya.

Kemudian Allah merelakan putra-putra Ayyub bagi iblis. Allah mengguncang rumah kawasan tinggal Ayyub sehingga putra-putra Ayyub pun meninggal tiruananya. Namun Ayyub a.s. tetap tegar dan tabah dalam menghadapi cobaan.

Iblis kembali tercengang dan kembali menghadap Allah SWT sembari berkata bahwa Ayyub masih tabah dan tabah alasannya tubuhnya masih sehat. Maka Allah SWT. pun merelakan badan Ayyub kepada iblis.

Maka iblis pun memukul badan Ayyub a.s. mulai dari ujung kepala hingga kakinya yang paling bawah sehingga Ayyub a.s. menderita penyakit kulit. Penyakit kulit yang dideritanya sangat parah hingga menjalar hingga ke dalam dagingnya, dan seluruh tubuhnya bernanah. Keluarga dan kawan-kawannya pun menjauhinya. Hanya istrinya yang setia menemaninya.

Meskipun kondisinya ibarat itu, Ayyub a.s. masih saja bersyukur kepada Allah SWT. Beliau bersyukur kepada Allah atas hari-hari sehat yang pernah dirasakannya. Dan juga memuji Allah alasannya sudah mempersembahkan cobaan yang berupa penyakit. Dalam keadaan sehat maupun sakit, dia tetap bersyukur kepada Allah SWT.

Iblis pun semakin jengkel. Dia tidak tahu lagi apa yang harus dilakukannya terhadap terhadap Ayyub a.s. Dikumpulkannya tiruana rekan setannya. Di depan mereka ia menceritakan kisahnya dengan Ayyub a.s. Dia meminta pendapat mereka setelah mengakui kegagalannya menarik hati Ayyub a.s. atau membuat Ayyub a.s. berhenti bersabar dan bersyukur.

Salah seorang dari rekannya bertanya mengapa ia tidak bisa menarik hati Ayyub sedangkan ia bisa menarik hati Adam a.s. sehingga dikeluarkan dari syurga. Iblis itupun tersadar akan sesuatu dan pribadi melesat pergi. Ia menhadiri istrinya Ayyub a.s. dan memenuhi pikirannya dengan keputusasaan sehingga istri Ayyub a.s. menemui Ayyub a.s. dan bertanya kepadanya mengapa ia tidak meminta kepada Allah untuk menyembuhkan penyakitnya.

Ayyub pun menjawaban bahwa istrinya itu sudah bisa digoda oleh setan. Ayyub pun bertanya balik kepada istrinya berapa usang mereka sudah hidup dalam kesenangan. Istrinya menjawaban 80 tahun. Dan Ayyub bertanya lagi berapa usang mereka hidup dalam cobaan. Istrinya menjawaban 8 tahun. Maka Ayyub pun berkata bahwa ia merasa aib meminta kepada Allah untuk menyembuhkan penyakitnya alasannya bahwa bekerjsama Allah lebih banyak mempersembahkannya kesenangan dibandingkan dengan cobaan. Ayyub pun menyuruh istrinya pergi dari hadapannya sehingga Ayyub spesialuntuk hidup sendirian dan sebatang kara.


Sesudah sekian lama, Ayyub a.s. pun meminta Allah SWT untuk mempersembahkan kesembuhan kepadanya tetapi bukan dengan mengeluh melainkan dengan penuh rasa simpati. Allah pun mengabulkan doa Ayyub a.s. dan menyembuhkan penyakitnya serta mempersembahkan kembali kemewahan dan belum dewasa kepadanya. (Sumber : Nabi-Nabi Allah karya Ahmad Bahjat dengan sedikit pengubahan )

Sumber https://www.softilmu.com

Post a Comment for "Kisah Nabi Ayyub As"