Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Metode Penelitian

Baiklah teman dekat, kali ini kita akan mengulas terkena Metode Penelitian, Metode ini sendiri terdiri dari Metode Tradisional dan Metode Modern (ilmiah). Langsung saja kita masuk ke dalam pembahasannya.

Manusia intinya selalu ingin tahu. Sejak zaman lampau insan sudah berusaha mengumpulkan pengetahuan. Pengetahuan intinya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang untuk memecahkan kasus yang dihadapinya. Dari fakta-fakta yang ditemukan dan dikumpulkan kemudian disusun menjadi dasar teori. Teori tersebut dipakai untuk memahami gejala-gejala alam dan kemasyarakatan yang lain.


Dalam mengumpulkan fakta ini terdapat dua macam metode yang digunakan.

A. Metode Tradisional (Teknik Tradisional untuk Memperoleh Pengetahuan)

Teknik kuno atau tradisional dipakai untuk memperoleh pengetahuan sebelum ditemukannya metode ilmiah atau metode inovasi secara sistematik dan logis. Beberapa cara kuno ini adalah:

1. Teknik Coba-coba (Trial and Error)
Teknik ini dipakai sebelum ditemukannya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Jika ada kasus atau persoalan, maka seseorang akan berupaya memecahkan kasus tersebut dengan coba-coba saja. Jika berhasil maka kemungkinan besar akan diulangi lagi, tetapi kalau tidak berhasil maka akan dicari cara yang lain sampai kasus itu terpecahkan, walaupun mungkin pada percobaan kelima gres terselesaikan. Oleh sebab itu cara ini disebut dengan metode trial (coba) dan error (gagal atau salah).

Metode ini sudah dipakai oleh insan dalam waktu yang relatif usang untuk menuntaskan banyak sekali problem hidup, terutama oleh mereka yang belum atau tidak mengetahui suatu cara yang terstruktur untuk mengatasi masalahnya.

Salah satu referensi dari refleksi metode ini ialah ditemukannya kina sebagai obat malaria. Seorang yang menderita malaria dulu sebelum ditemukannya obat mencoba banyak sekali kemungkinan untuk menyembuhkan penyakitnya tersebut, tetapi selalu gagal. Pada suatu hari, ketika ia menjelajahi hutan untuk mencari obat, ia haus dan meminum air parit yang jernih namun terasa sangat pahit. Anehnya, setelah minum air itu beberapa waktu kemudian ia merasa baikan dan sembuh. Akhirnya ia melaksanakan penyelidikan wacana air parit tersebut dan menemukan pohon kina yang tumbang terendam ke dalam parit tersebut. Ia mengambil kesimpulan bahwa kulit kayu kina sanggup dijadikan sebagai obat malaria.

2. Teknik Kekuasaan dan Otoritas
Dari sejarah diketahui bahwa kekuasaan raja ialah mutlak, sehingga apa pun yang keluar dari lisan raja ialah kebenaran yang mutlak dan harus diterima oleh masyarakat atau rakyatnya. Pada ketika gereja memiliki otoritas yang mutlak di Eropa, ada suatu pendapat bahwa dunia itu datar, bukan bundar menyerupai teori yang kita anut kini ini. Pendapat ini harus diterima oleh masyarakat waktu itu, kalau tidak maka akan dihukum.

3. Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Satu pepatah menyampaikan pengalaman ialah guru terbaik. Pepatah ini bermaksud bahwa pengalaman itu ialah satu sumber pengetahuan atau pengalaman itu ialah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu, pengalaman pribadi pun dipakai sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.

misalnya ialah ketika seseorang demam, kemudian beliau minum air daun pepaya kemudian sembuh. Maka kemudian ketika beliau menderita demam lagi, ia akan mengulangi minum air daun pepaya tersebut dengan maksud biar demamnya sembuh. Bahkan mungkin ia akan mengembangkan pengetahuannya bahwa air daun pepaya sanggup menyembuhkan demam.

Semua pengalaman pribadi sanggup menjadi sumber pengetahuan, namun tidak tiruana orang sanggup menarikdanunik kesimpulan yang benar dari pengalamannya. Dibutuhkan kemampuan berpikir kritis dan logis untuk sanggup menarikdanunik kesimpulan yang benar.

4. Melalui Berpikir
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara berpikir insan pun ikut berkembang. Dalam memperoleh pengetahuan insan memakai jalan pikirannya baik melalui induksi ataupun deduksi.

Induksi dan deduksi intinya ialah cara berpikir secara tidak eksklusif melalui pernyataan-pernyataan yang dikemukakan, kemudian dicari hubungannya sehingga sanggup dibentuk suatu kesimpulan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan khusus ke umum dinamakan induksi. Sedangkan kalau penarikan kesimpulan dari umum ke khusus maka dinamakan deduksi.

B. Metode Modern (Teknik Modern dalam Memperoleh Pengetahuan)

Teknik modern dalam memperoleh pengetahuan lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Teknik ini disebut “metode penelitian ilmiah” atau lebih terkenal disebut metodologi penelitian (research methodology).
Baca juga : Pengertian dan Langkah-langkah Metode Ilmiah
Teknik ini mula-mula dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626). Ia ialah tokoh yang mengembangkan metode berpikir induktif. Mula-mula ia mengadakan pengamatan eksklusif terhadap gejala-gejala alam atau kemasyarakatan. Kemudian hasil pengamatannya dikumpulkan dan diklasifikasikan serta ditarik kesimpulan umum. Metode berpikir induktif yang dikembangkan oleh Bacon ini kemudian dilanjutkan oleh Deobold van Dallen. Ia menyampaikan bahwa dalam memperoleh menarikdanunik kesimpulan dilakukan dengan observasi eksklusif dan membuat catatan-catatan terhadap tiruana fakta yang bekerjasama dengan objek yang diamati. Pencatatan ini mencakup beberapa aspek tiga hal pokok, yakni:
  1. Segala sesuatu yang positif, yakni tanda-tanda tertentu yang muncul pada ketika dilakukan pengamatan.
  2. Segala sesuatu yang negatif, yaitu tanda-tanda tertentu yang tidak muncul pada ketika dilakukan pengamatan.
  3. Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi, yaitu gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.


Dari hasil catatan itu kemudian diputuskan ciri-ciri atau unsur-unsur yang niscaya ada pada suatu gejala. Selanjutnya hal tersebut dijadikan dasar penarikan kesimpulan atau generalisasi. Prinsip-prinsip umum yang dikembangkan oleh Bacon ini kemudian dijadikan dasar untuk mengembangkan metode penelitian yang lebih praktis. Selanjutnya diadakan penggabungan antara proses berpikir deduktif-induktif-verivikatif menyerupai yang dilakukan oleh Newton dan Galileo. Akhirnya lahirlah suatu cara melaksanakan penelitian, yang kita kenal sebagai metode penelitian ilmiah (scientific research methode).


INI pembahasan kita kali ini terkena Metode Penelitian, semoga bermanfaa bagi kawan-kawan sekalian dan bisa menambah pengetahuan teman bersahabat terkena ilmu riset. J

Sumber https://www.softilmu.com

Post a Comment for "Metode Penelitian"